Duhai..
andai saja aku hanya sepadang ilalang terbentang
tempat bersinggah rerama dan belalang
sesekali berkilau jingga disimbah mentari senja
layahan camar terbias di dada
Duhai..
sesekali pula telapak-telapak kecil berduluan
mengejar pepatung berterbangan
renyuk sesayapnya di telapak tangan
kalau sahaja pepatung itu aku
lenyap dalam senyap...
Duhai..
kalau sahaja engkau bisa berbaring di sini
dan aku ingin perdengarkan syair rawan sang hati
walau kapanpun tak bisakan mengerti
makna luka-luka kita di dada memori
sungguh aku menangis luka-luka ini
yang menarik segala lakaran indah kenangan yang
pergi dan mati
Tiada ulasan:
Catat Ulasan